<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d96976639556745438\x26blogName\x3dIustus+Alius+Pars+Mei+ut+Vos+Mos+Non+...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://shegetsred.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://shegetsred.blogspot.com/\x26vt\x3d-2154353970430362050', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Who Am I ?

I'm a friend, a student, a passive speaker, a second year of high school. I play guitar and Play Station both at the same time. But that's just another side of me. This is me, guess what.
view my complete profile
Catch me on:
Say your halo, fellas !






Tentang Hidup

posted by dick on : Monday, September 10, 2012 at 6:55 AM
Mereka bilang hidup adalah perjalanan.
Perjalananmu merangkak dari ujung tempat tidur menuju pangkuan ibu. Perjalanan pertamamu melangkah satu demi satu, diiringi tatapan cemas ayah yang mengikuti dari belakang, siap menyambutmu jika kemudian kau terjatuh.
Pernah sekali kau terjatuh, luka memar-memar itu kau dapat ketika diam-diam melepaskan roda ketiga dari sepedamu saat sedang bermain di pekarangan rumah. Sakit. Kau sudah berusaha untuk secepat mungkin berdiri agar tidak ketahuan ibu. Tapi kau kalah cepat, teriakan ibu menggema memenuhi pekarangan. “Ah, aku kena marah deh”, demikian hatimu bersuara ketika melihat ibu berlari menghampirimu dengan muka khawatir. Malam itu setelah makan malam, ayah menyuruhmu untuk duduk di sebelahnya. Kau pikir kau akan dimarahi karena pasti ibu sudah mengadukan peristiwa tadi kepadanya. Tapi kau salah, ayah hanya menasehatimu untuk berhati-hati lain kali. “Jangan memaksakan diri terhadap apa yang belum kau kuasai benar”, demikian beliau berkata sembari mengusap kepalamu, lembut
Lalu waktu berjalan begitu cepat
Hari-hari datang dan pergi secepat cahaya. Merah putih berganti putih biru, putih biru menjelma putih abu-abu. Hingga kau dapati dadamu bergetar saat mendengar nama ayah disebut ketika kau berjalan menuju podium di hari kelulusanmu sebagai mahasiswa.
Saat itu kau menyadari bahwa hari-harimu sebagai anak yang diam-diam mencopot roda sepeda sudah berakhir. Tidak ada lagi ibu yang akan berteriak ketakutan saat kau terjatuh, tak lagi ada Ayah yang akan selalu menangkapmu agar kau tak terluka.
Hidup membawamu sampai kepada satu fase. Menjadi manusia yang harus tahan banting, menjadi sosok yang tak gampang meringis saat semua terasa begitu buruk. Menjadi dewasa, menjadi manusia seutuhnya.
Kau, Aku. Kita semua tidaklah selamanya dapat berlindung dalam dekapan hangat orang tua, ada saatnya kita harus melepas pelukan mereka untuk menulis cerita hidup kita sendiri.
Ayah, Ibu. Sejauh kaki melangkah, sekeras rindu memanggil. Perjalananku hanyalah sebatas mencari tau bagaimana sebenarnya cerita hidupku. Kelak, jika sudah kutemukan aku akan pulang. Meringkuk kembali di pelukan kalian, menceritakan tentang kisah hidup yang sudah kujalani.
Perjalanan baru dimulai.